Dalam dunia cokelat, kakao tidak hanya menjadi bahan utama dalam pembuatan cokelat, tetapi juga merupakan bahan penting dalam berbagai hidangan penutup, sehingga kakao sangat penting. Jadi bagaimana proses produksi minuman keras kakao? Hari ini, mari kita telusuri perjalanan lahirnya minuman keras kakao di pabrik modern.
Langkah 1: Fermentasi dan pengeringan
Meskipun fermentasi dan pengeringan biasanya terjadi sebelum biji kakao sampai di pabrik, di beberapa lini produksi kelas atas, langkah ini juga dapat dipantau secara ketat untuk memastikan kualitasnya. Fermentasi adalah langkah kunci dalam pembentukan rasa biji kakao. Melalui fermentasi alami, gula dalam biji kakao diubah menjadi asam, sehingga memberikan aroma yang unik. Pengeringan menghilangkan kelembaban berlebih dan memfasilitasi penyimpanan dan transportasi jangka panjang.
Langkah 2: Memanggang
Biji kakao yang tiba di pabrik dimasukkan ke dalam wadah besar mesin pemanggang biji kakaosyang merupakan langkah kunci dalam transformasi rasa yang mendalam. Suhu dan waktu yang dikontrol dengan tepat memungkinkan reaksi kimia yang luar biasa terjadi di dalam biji kakao, melepaskan aroma yang kaya sekaligus membunuh mikroorganisme yang potensial untuk memastikan keamanan pangan.
Langkah 3: Pendinginan dan pengerasan:
Biji kakao yang sudah dipanggang harus didinginkan terlebih dahulu agar mengeras, yang bermanfaat untuk proses selanjutnya. Proses pendinginan dapat membantu kulit biji kakao menjadi rapuh dan lebih mudah dikupas.
Langkah 4: Menghancurkan dan mengupas:
Biji kakao yang sudah dingin dan mengeras akan dikirim ke mesin penghancur untuk dihancurkan. Selama proses ini, biji kakao akan dipecah menjadi potongan-potongan kecil atau fragmen, menyebabkan kulitnya terpisah dari endosperma (yaitu kernel). Kemudian selanjutnya kulit luarnya akan dibuang melalui seleksi angin. Dalam produksi industri modern, mesin pengupas khusus biasanya digunakan.
Langkah 5: Menggerinda
Setelah dipanggang, biji kakao dimasukkan ke dalam penggiling. Di antara piringan penggiling yang berputar dengan kecepatan tinggi, biji kakao dihancurkan menjadi partikel-partikel yang sangat halus, dan mentega kakao secara bertahap dilepaskan untuk membentuk zat seperti pasta, yang merupakan pasta kakao awal. Proses ini membutuhkan kontrol suhu yang ketat untuk menjaga mentega kakao dalam kondisi terbaiknya dan menghindari panas berlebih, yang dapat menyebabkan hilangnya rasa.
Langkah 6: Pemurnian dan Pencampuran
Untuk mendapatkan massa kakao yang lebih halus dan lembut, pasta kakao awal juga perlu melalui proses pemurnian. Pada tahap ini, pasta kakao digiling dan dicampur lebih lanjut, terkadang dengan sedikit tambahan gula dan pengemulsi untuk menyesuaikan rasa dan kestabilannya. Proses ini tidak hanya meningkatkan tekstur kakao, tetapi juga memastikan keseragaman dan konsistensi pada produk akhir.
Langkah 7: Pendinginan dan Pembentukan
Terakhir, pasta kakao yang telah disiapkan dengan hati-hati dituangkan ke dalam cetakan dan dikirim ke ruang pendingin. Seiring dengan menurunnya suhu, pasta kakao cair secara bertahap mengeras menjadi balok-balok padat, membentuk apa yang kita sebut sebagai "balok kakao cair".
Pada saat ini, cairan kakao mengandung sekitar 50% hingga 55% lemak kakao, yang mempertahankan rasa asli biji kakao dan memiliki sifat fisik yang ideal, sehingga cocok untuk pembuatan cokelat berikutnya atau aplikasi makanan lainnya.
Kesimpulan:
Dari biji kakao hingga menjadi kakao liquor yang berharga, setiap langkahnya merupakan perpaduan sempurna antara tradisi dan teknologi. Proses produksi kakao liquor bukan hanya transformasi bentuk fisik, tetapi juga sublimasi rasa dan kualitas.
Kami jalur pengolahan minuman keras kakao dapat menangani semua proses di atas untuk membantu pabrik Anda mendapatkan minuman keras kakao dengan kualitas terbaik. Selamat datang untuk menghubungi kami untuk penawaran!
Email: [email protected]
WhatsApp/Mobile: +8615515597212