Bagaimana Cara Membuat Bubuk Kakao dari Biji Kakao di Pabrik?

Bubuk kakao juga merupakan produk kakao yang diperoleh dari proses pengolahan biji kakao secara langsung. Bubuk kakao banyak digunakan untuk membuat minuman, kue, biskuit, dan produk lainnya, serta merupakan bahan baku cokelat yang penting. Jadi cara membuat bubuk kakao dari biji kakao di pabrik? Berikut ini adalah proses pembuatan bubuk kakao secara rinci.

Cara Membuat Bubuk Kakao dari Biji Kakao di Pabrik
Cara Membuat Bubuk Kakao dari Biji Kakao di Pabrik

1. Analisis pengambilan sampel

Setelah biji kakao tiba di pabrik, biji kakao diambil sampelnya terlebih dahulu untuk dianalisis, seperti bahan utama dan indikator rasa. Kemudian, sesuai dengan kebutuhan formulasi produk, biji kakao dari berbagai varietas atau asal dicampur. Proses ini akan menentukan karakteristik rasa dan cita rasa dari setiap produk cokelat, seperti aroma tubuh yang dapat diberikan oleh biji kakao Afrika, Amerika, dan Asia. Biji kakao dapat memberikan aroma yang halus pada cokelat.

2. Penghapusan kotoran

Bersihkan kotoran seperti batu, kotoran dan pasir dari biji kakao. Karena biji kakao memiliki banyak kotoran saat dipanen, dikeringkan, dan difermentasi di kebun.

3. Memanggang kakao

Memanggang biji kakao akan menghilangkan kelembapan dan menghasilkan aroma yang khas. Umumnya, suhu pemanggangan adalah antara 120 dan 160 derajat Celcius. Langkah ini merupakan langkah penting untuk menghasilkan produk kakao berkualitas tinggi, sehingga kualitas dan persyaratan teknis pemanggang biji kakao sangat tinggi.

4. Menampi dan Mengupas

Biji kakao yang telah dipanggang memulai proses pengupasan, yang menghasilkan biji kakao. Setelah proses seleksi udara, pengupasan, dan pemisahan biji kakao, kulit luar biji kakao akan dibuang seluruhnya. Beberapa pabrik akan mengemas beberapa biji kakao dan menjualnya secara langsung; beberapa pabrik akan melanjutkan ke proses lebih lanjut.

5. Penggilingan

Biji kakao yang sudah dikupas akan masuk ke dalam mesin penggiling untuk digiling menjadi bubur kakao, dan tingkat kehalusan saus kakao umumnya mencapai 100 mesh. Kemudian saus kakao akan masuk ke tangki penampungan untuk disimpan dan dilanjutkan ke tahap pemrosesan berikutnya. Suhu penyimpanan biasanya diturunkan hingga 80 derajat Celcius untuk mencegah pasta kakao mengeras.

6. Pengepresan minyak

Pasta kakao dimasukkan ke dalam kantung penyaring dan kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengepres hidrolik untuk ditekan. Tekanan pengepresan bisa mencapai 60Mpa. Minyak meluap di bawah tekanan tinggi melalui saringan yang sangat halus, menghasilkan mentega kakao yang halus dan lembut.

7. Penggilingan bubuk

Padatan dalam cairan kakao ditinggalkan dalam kolom dalam bentuk "seperti kue", yang merupakan kue kakao. Setelah proses pengepresan, padatan yang berbentuk seperti kue tersebut dibuat menjadi bubuk kakao melalui serangkaian proses penggilingan. Ukuran partikel bubuk kakao sangat penting untuk rasa dan cita rasa produk jadi. Semakin kecil ukuran partikelnya, semakin halus rasanya dan semakin banyak rasa yang keluar.

Di atas adalah proses pembuatan bubuk kakao dari biji kakao. Rangkuman sederhananya adalah: biji kakao disangrai dan dikupas untuk mendapatkan biji kakao; cairan kakao diperoleh dengan cara digiling; bungkil kakao diperoleh setelah mengeluarkan sebagian lemak kakao dari blok cairan kakao; bungkil kakao dihaluskan dan diayak untuk mendapatkan bubuk kakao.

Kami menyediakan seluruh lini produksi bubuk kakaoselamat datang untuk bertanya:

Email: [email protected]
WhatsApp/Mobile: +8615515597212

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *